Kamis, 13 Januari 2011

surat dari si'kikir

Sebuah kisah yang berkenaan dengan pentingnya mengisi Waktu dengan Hal-hal yang bermanfaat: Dialognya..

~..~ SIKIKIR DAN MALAIKAT MAUT ~..~
Setelah bekerja keras,berdagang dan menjadi rentenir,si kikir telah menumpuk harta jika hartanya jika dihitung-hitung mencapai tiga ratus ribu dinar. Ia memiliki tanah luas,beberapa gedung,dan segala harta benda.

Ia kemudian memutuskan untuk beristirahat selama satu tahun. Hidup nyaman,kemudian ia menentukan masa depannya. Tetapi,segera setelah ia berhenti mengumpulkan uang,Malaikat Maut muncul dihadapannya untuk mencabut nyawannya.

Si kikir pun berusaha dengan segala daya upaya agar Malaikat Maut itu tidak jadi menjalankan tugasnya. Si kikir berkata' "Bantulah aku barang tiga hari saja. Aku akan memberimu sepertiga hartaku."
Malaikat Maut menolak dan mulai menarik nyawa si kikir. Kemudian Si kikir memohon lagi, " jika Engkau membolehkan aku tinggal dua hari saja,akan kuberi engkau dua ratus Ribu dinar dari gudangku."

Tetapi,lagi-lagi, Malaikat Maut pantang menyerah dan tak mau mendengarkannya. Bahkan,ia menolak memberi tambahan satu hari demi demi tiga ratus ribu dinar dari si kikir.

Akhirnya si KiKir berkata, " Kalau begitu,tolong beri aku waktu untuk menulis sebentar."
Kali ini Malaikat Maut mengizinkannya,dan si KiKir menulis dengan darahnya sendiri,

"Wahai manusia,manfaatkanlah Hidupmu, Aku tidak dapat membelinya dengan tiga ratus ribu dinar. Pastikan engkau menyadari nilai dari waktu yang engkau miliki."

Di mata hamba Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang bersyukur, sungguh tak ada waktu luang yang hilang dan berlalu begitu saja , selagi hayat masih dikandung badan,tanpa memiliki nilai Ibadah atau bertambahnya Ilmu.

Ibadah bermanfaat bagi Investasi pahala untuk kepentingannya di akhirat, sedangkan ilmu bermanfaat bagi bagi peningkatan khazanah pengetahuan untuk kepentingannya di dunia dan di akhirat.

Keduanya sangat diperlukan sebagai perwujudan dari sikap manusia sebagai hamba Alloh Subhanahu Wa Ta'ala .yang berorientasi pada keberuntungan masa depan jangka pendek ( di Dunia ) dan keberuntungan masa jangka panjang ( Akhirat )

Bagi Hamba Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Yang bersyukur, dunia adalah ladang Investasi untuk beramal sebaik dan sebanyak mungkin karena jika kebaikan yang kita tanam, Insya Alloh. Kebaikan pula yang akan kita terima. Sebaliknya, jika keburukan yang kita tabung, Insya Alloh keburukan pula yang kita terima .

Inilah sedkit cerita atau catatan..Kesempatan dan Kebenaran..

N/B: Kesempatan dapat bermakna disyukuri tentulah kesempatan yang memiliki nilai manfaat untuk kebaikan dan kebenaran bagi diri seseorang dan lingkungan sekitarnya. Adapun kesempatan dalam arti waktu luang yang hilang begitu saja berarti ia telah mengufuri atau mengingkari Nikmat Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Yang berupa kesempatan dan waktu luang.. Waallohu A'lam Bissowwab..



Artikel Terkait:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar