Namun, Nabi tetap memohon, “Ya Allah, keberadaan makhluk terkutuk ini tidak memiliki kebaikan di dalamnya.” Allah berfirman, “Jika iblis tidak ada, banyak manusia yang akan meninggalkan pekerjaan mereka.” Nabi tetap memohon, “Ya Allah, aku ingin menangkap makhluk terkutuk itu untuk beberapa hari saja.” Allah berfirman, “Bismillah, tangkaplah iblis itu.” Maka, Nabi menangkap iblis itu kemudian merantai dan memenjarakannya. Dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman juga merajut tas dan beliau makan dari hasil merajut tas itu. Suatu hari beliau membuat tas untuk dijual ke pasar. Dari hasil penjualan itu beliau akan membeli gandum sekadarnya untuk membuat roti. Meski demikian, Nabi tetap membuat tas dan menjual ke pasar untuk mencari nafkah.
Keesokan harinya, Nabi mengutus anak buahnya untuk menjualkan tasnya ke pasar. Mereka kaget karena pasar tutup dan tidak ada orang berdagang. Mereka kembali dan mengabarkan itu kepada Nabi. Nabi bertanya, “Sebenarnya apa yang telah terjadi?” Mereka menjawab, “Kami tidak tahu.” Akhirnya tas buatan Nabi tidak bisa dijual. Malam itu Nabi hanya minum segelas air.
Keesokan harinya, anak buah Nabi kembali ke pasar untuk menjual tas. Akan tetapi, mereka kembali dengan membawa berita bahwa pasar telah tutup, orang-orang pergi ke kuburan. Mereka sibuk menangisi dan meratap. Semua orang bersiap melakukan perjalanan ke akhirat. Maka, Nabi bertanya kepada Allah, “Ya Allah, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa orang-orang tidak mau lagi bekerja mencari nafkah ?” Lalu Allah mewahyukan, “Wahai Sulaiman, engkau telah menangkap iblis. Akibatnya manusia tidak lagi bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankah sebelumnya telah aku katakan bahwa menangkap iblis itu tidak ada kebaikan.” Mendengar itu, segera Nabi membebaskan iblis itu. Keesokan harinya orang-orang bergegas ke pasar dan sibuk bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar